KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS Pendahuluan latar belakang Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah dua sumber utama ajaran Islam. Oleh karena itu, keduanya selalu dijadikan landasan keyakinan, ritual, adat istiadat, etika, ekonomi, politik, peradaban dan seluruh aspek kehidupan umat Islam, baik yang sakral maupun duniawi, pada tataran ¥ abl minallah (vertikal) dan ¥ abl min al. -n ± s (horizontal).

METODOLOGI AL-SUYUTI DALAM KITAB AL-JA>MI’ AL-KABI>R


METODOLOGI AL-SUYU>T}I> DALAM
KITAB AL-JA>MI’ AL-KABI>R

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah
Usaha ulama ahli hadis pada ahad V dan seterusnya adalah ditujukan untuk mengklarifikasikan hadis dengan metodc mcnghimpun hadis-hadis yang sejenis kandungannya atau scjenis sifat-sifat isinya dalam suaiu kitab hadis. Disamping itu mereka  mensyarahkan (menguraikan dcngan luas) dan mengikfilisharkan (mcringkas) kitab-kitab hadis van telah disusun olch ulama yang sebelumnya. Dengan demikian. lahirlah kitab-kitab hadis hukum dan kitab-kitab hadis Targhib wat-tarhib.[1]
Selanjutnya bangkit ulama ahli hadis yang berusaha menciptakan kamus hadis untuk mencari pentakhrij sebuah hadis atau untuk mengetahui dari kitab hadis apa suatu hadis didapatkan. Salah satunya ialah Kitab Ja>mi’ al-Jawa>mi’ atau Ja>mi’ al-Kabi>r, karya Imam Jalaluddin al-Suyu>t}i. Kitab yang mengumpulkan hadis-hadis yang terdapat dalam kilab enam (Kutubu al-Sittah) dan Iainnya ini disusun secara alfabet dari awal hadis dan selesai ditulis pada tahun 907 H.[2]
Ibnu    Hajar   al-Atsqalani   (wafat   852)    pernah    berfikir   untuk mengumpulkan semua hadis Nabi dalam satu buku, tapi beliau membatalkannya.   muridnya  yaitu   Imam  Jalal al-Di>n al Suyu>t}i> berpikir sama dan berhasil  menyusun sebuah Kitab yang  beliau beri nama Ja>mi’ al-Kabi>r atau Ja>mi’ al-Jawa>mi’, dimana beliau membagi karya ini dalam dua bagian. yaitu: Pertama, perkataan Nabi Saw, dalam bagian pcrtama ini beliau rnenyusun perkataan Nabi Saw menurut abjad. Kedua, perbuatan Nabi Saw, dalam bagian kedua ini beliau menyusunnya menurut (nama) sahabat secara terpisah . Dan Kitab ini (Ja>mi’ al-Jawa>mi’ atau Ja>mi’ al-Kabi>r) juga yang akan menjadi objek kajian Jalam tulisan tnL

B. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan makalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Riwayat Hidup Jalal al-Di>n al Suyu>t}i>
2.      Gambaran Umum Kitab  Ja>mi’ al-Jawa>mi’ atau Ja>mi’ al-Kabi>r
3.      Gambaran Umum al-Ja>mi’ as-S{agi>r
4.      kelebihan dan kekurangan kedua kitab



BAB II
PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Jalal al-Di>n al Suyu>t}i>.
Nama lengkapnya, Jalal al-Di>n  ‘Abdu al-Rahman ibn Abi Bakar ibnu Muhammad al-Suyu>t}i. Lahir pada tahun 849 H/ 1445 M dan meninggal pada tahun 911 H/1505 M.[3] Ia dibesarkan di Kairo dan sejak kecil telah kelihatan kesungguhannya dalam menuntut ilmu. Ia telah hafal al-Qur’an sebelum berusia delapan tahun kemudian menghafal kitab-kitab matan dan menghafalkannya dihadapan para Syaikh } Ia berkata bahwa setelah menghafal al-Qur’an maka ia menghafal kitab al-fiyah ibnu Malik dan al-‘Umdah Minha>j al-Fiqhi serta beberapa kitab Us}u>l. Karena kecerdasannya ia telah mendapatkan izin untuk mengajar  ketika berumur 15 tahun.
Sejak tahun 866 H. ia sudah mulai menulis kitab; Kitab pertama yang ditulisnya adalah Risa>lah fi> Tafsi>r al-Basmalah wa al-Isti’az\ah  dan terus menulis hingga ia menghadap kehadirat Allah SWT. Dalam masa hidupnya ia telah belajar kepada 600 Syaikh  dan sempat mendapatkan ijazah dari 150 guru dalam bidang riwayah dan menguasai seluruh bidang ilmu keislaman. Hal ini terbukti dari tulisan-tulisannya dalam berbagai bidang keilmuan. Ia seorang ulama  yang kesohor sejak  pada masanya hingga masa sekarang. Seorang mujaddid yang hidup pada akhir abad ke IX dan awal abad ke X.[4]
            Ketika ia berumur 40 tahun, ia mengasingkan diri dari manusia kesebuah pulau kecil di tengah-tengah sungai Nil untuk mengarang semata-mata. Olehnya itu kitab-kitab karangannya mencapai lebih dari 500 judul.[5]

Karya-karya al-Suyu>t}i>
Sejak kecil al-Suyu>t}i> dikenal sebagai seorang yang sangat gemar membaca, sehingga mendapat julukan “ibn al-kutub (kutu buku). Sebagai seorang intelektual pada masanya, al-Suyu>t}i> juga tergolong sangat produktif dalam menulis. Bahkan aktifitas tersebut telah dimulai sejak berumur 17 tahun, sehingga banyak peneliti menobatkan al-Suyu>t}i> sebagai penulis paling produktif dalam literatur Arab (the most prolific writer in Arabic literature). Ratusan karya telah dihasilkannya, meliputi karya-karya besar dalam sejumlah jilid yang tebal sejenis kompilasi (al-majmu>’at) atau ensiklopedi (al-mausu>’a>t), juga karya-karya berupa catatan kecil (ar-risa>lah).[6]
Dalam bidang Tafsir dan Ulumul Qur’an, Selain ad-Durr al-Mans|u>r  fi> at-Tafsi>r al-Ma’s|u>r yang dikaji dalam makalah ini, diantara karya-karya besarnya adalah Luba>b an-Nuqu>l fi> Asba>b an-Nuzu>l, sebuah kitab yang membahas ragam peristiwa yang menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat al-Qur’an (Istanbul, 1290), beberapa kali dicetak di margin kitab Tafsi>r al-Jala>lain, sebuah kitab tafsir yang ditulis bersama gurunya Jala>l ad-di>n al-Mah}alli> (w. 864 H/ 1459 M) dan diselesaikan oleh al-Suyu>t}i> selama 40 hari pada tahun 970 H/ 1465 M. Kitab tafsir ini sangat populer dan telah dicetak beberapa kali (Bombay, 1884; Lucknow, 1869; Calcutta, 1257; Delhi, 1884; Cairo, 1300, 1301, 1308, 1313, 1328; dan lain-lain).[7]
Al-Suyu>t}i> juga menulis kitab syarh (komentar) tafsir besar bernama Majma>’ al-Bah}rain wa Mat}la’ al-Bad}rain, akan tetapi tidak jelas apakah karya ini hilang ataukah belum disempurnakan. Hanya pengantarnya saja yang masih selamat dan dapat dibaca, yaitu dalam at-Tah}bi>r fi ‘Ilm at-Tafsi>r (ditulis secara terpisah pada tahun 872 H/ 1367 M), kemudian ia mengembangkan dan memperluas karya ini menjadi kitab al-Itqa>n fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n, yang merupakan penyajian yang paling lengkap tentang seluruh pokok persoalan ilmu-ilmu al-Qur’an (diedit oleh Basyiruddin dan Nur al-Haqq dengan analisa dari A. Sprenger, Calcutta, 1841/ 1854 M, diterbitkan di Cairo: 1278, 1307, 1317 M).
Di antara karya al-Suyu>t}i> dalam bidang hadis dan Ulumul Hadis, Ja>mi’ al-Mas>ani>d, yang juga disebut Ja>mi’ al-Jawa>mi’ atau Ja>mi’ al-Kabi>r, sebuah kitab yang menghimpun sunnah qauliyyah (sabda-sabda; perkataan) Nabi Muhammad saw. Ia juga telah menyusun kitab yang lebih kecil, yaitu al-Ja>mi’ as-Sagi>r dengan memberikan suplemen (az-ziya>dah). Karya lainnya adalah Minha>j al-Umma>l fi> Sunan al-Aqwa>l wa al-Af’a>l yang mengandung sunnah qauliyyah sekaligus fi’liyyah (perilaku; perbuatan-perbuatan Nabi). Kemudian al-Suyu>t}i> menyatukan kitab ini menjadi Ga>yat al-Ummal fi> Sunan al-Aqwa>l dan akhirnya menghimpun bersama sunnah qauliyyah dan fi’liyyah dalam karyanya Kanz al-Ummal fi S|ubu>t as-Sunnah al-Aqwa>l wa al-Af’a>l (Haidirabat, 1312/ 1313, 8 volume). Kifa>yat at-Ta>lib al-Labi>b fi Khas}a>’is al-H}abi>b al-Ma’ru>fah bi al-Khas}a>’is al-Kubra, Kitab al-Maudu>’a>t, An-Nukut al-Badi>’a>t ‘ala al-Mawd}u>’a>t (yang identik dengan kitab al-Ta’aqquba>t ‘ala al-Maudu>’a>t), al-La>’i al-Mas}nu>’ah fi al-Ah}a>di>s| al-Mawd}u>’ah, Tadri>b ar-Ra>wi> fi Syarh Taqri>b an-Nawa>wi>, dan lain-lain.
Dalam wilayah filologi Arab, al-Suyu>t}i> menulis beberapa buku, di antaranya adalah al-Muzhi>r fi> ‘Ulu>m al-Lugah (Bulaq, 1282; Cairo 1323) yang merupakan karya ensiklopedi bahasa dan sastra arab, al-Iqtira>h} fi ‘Ilm Us}u>l al-Nah}wi wa Jida>lih, al-Asyba>h wa an-Naz}a>’ir fi> al-Lugah (Haidirat, 1317) dan Bugyat al-Wu’a>h (Cairo, 1326), al-Akhba>r al-Marwiyyah fi Sabab wad’ al-’Arabiyyah (Istambul, 1320/1322), al-Bahjah al-Mard}iyyah fi Syarh} al-Alfiyah (Cairo, 1310), yang merupkan komentar (syarh) kitab Alfiyah ibn Ma>lik, Syarh Ibn Hisya>m, Al-Fari>dah fi> an-Nah}w wa at-Tas}ri>f wa al-Khat}t} (Fas 1319).
Dalam bidang sejarah, al-Suyu>t}i> telah menyumbangkan tiga buah karya, satu dalam sejarah para khalifah, berjudul Ta>ri>kh al-Khulafa>’, (Calcutta, 1851; dan beberapa kitab yang sudah diterjemahkan oleh H.S. Jarret dalam bahasa Inggris (Calcutta, 1881). Lalu dalam sejarah Mesir dengan judul buku H}usn al-Muha>d}arah fi Akhba>r Mis}r wa al-Qa>hirah (Cairo, 1860). Ia juga menulis kumpulan biografi para penafsir al-Qur’an, berjudul T}abaqa>t al-Mufassiri>n (Leiden, 1839).
Dalam bidang sastra Arab, al-Suyuti menyusun kitab al-Maqa>ma>t, Rast al-Zu’al min al-Sih}r al-H}ala>l, Jawa>hir al-H}ikaya>t wa al-As’ilah wa al-Lat}a>’if wa ar-Riwa>yah wa Ams|ilah, kitab Man Nu>h}a ila Nawa>dir al-Juha dan lain sebagainya.[8]
Dalam wilayah medis al-Suyu>t}i> juga menulis kitab ar-Rah}mah fi> at-T}ib wa al-H}ikmah. Kepiawaiannya terlihat melalui karya-karyanya yang terpisah dalam berbagai disiplin ilmu. Lebih lanjut tampak pada sebuah ensiklopedi yang mencakup 14 bidang pengetahuan berjudul, al-Us}u>l al-Muhimmah li ‘Ulu>m al-Jammah (Bombay, 1309, Fas, 1317 dan lain-lain.
Selain beberapa kitab yang disebutkan di atas, al-Suyu>t}i> sendiri dalam kitabnya H}usn al-Muha>d}arah fi Akhba>r Mis}r wa al-Qa>hirah menyebutkan 281 kitab karyanya, diantaranya:
Tafsir & Ulum al-Qur’an
1)      Al-Alfiyah fi al-Qira>’at al-‘Asyr
2)      Al-Ikli>l fi Istinba>t at-Tanzi>l
3)      H}a>syiyah ‘ala Tafsi>r al-Baid}a>wi>
4)      Khuma>’il az-Zuhr fi Fad}a’il as-Suwar
5)      Mu’tarak al-Aqra>n fi I’ja>z al-Qur’a>n
6)      Mufh}ima>t al-Aqra>n fi Mubhama>t al-Qur’a>n
7)      Syarh as-Sya>t}ibiyyah
8)      Takmilah Tafsi>r as-Syaikh Jala>l ad-di>n al-Mah}alli>
9)      Tana>suq ad-Durur fi Tana>sub as-Suwar
Hadis
1)      Abwa>b as-Sa’a>dah fi Asba>b as-Syaha>dah
2)      Ad-Di>ba>j ‘an S}ah}i>h} al-Muslim ibn al-Hajja>j
3)      Ad-Durar al-Muntas|irah fi al-Aha>di>s al-Musytahirah
4)      Al-Aha>di>s| al-Manfiyah
5)      Al-Luma’ fi Asma>’ man Wad}a’a
6)      Al-Madraj ila al-Mudraj
7)      Al-Musalsala>t al-Kubra
8)      Asma>’ al-Mudallis|i>n
9)      At-Ta’ri>f bi A>da>b at-Ta’li>f
10)  At-Tahz|i>b fi az-Zawa>’id ‘ala at-Taqri>b
11)  At-Tawsyi>h ‘ala al-Ja>mi’ as-Sah}i>h}
12)  Durr as-S}aha>bah fi Man Dakhala Mis}r min as-S}aha>bah
13)  Is’a>f al-Mubat}t}a bi Rija>l al-Muwat}t}>a’
14)  Jam’ al-Jawa>mi’
15)  Jiyad al-Musalsala>t
16)  Kasyf an-Nuqa>b ‘an al-Alqa>b
17)  Kasyf at-Talbi>s ‘an Qalb ahl at-Tadli>s
18)  Lubb al-Luba>b fi Tahri>r al-Ans}a>b
19)  Man Wa>faqat Kunyatuh Kunyatu Zawjjatih min as-S}aha>bah
20)  Marqa>t as-Su’u>d ila Sunan Abi> Da>wud
21)  Mifta>h al-Jannah fi al-I’tis}a>m bi as-Sunnah
22)  Syarh Sunan an-Nasa>’i
23)  Syarh Sunan Ibn Ma>jah
24)  Tanwi>r al-H}awa>lik ‘ala Muwat}t}a’ Ma>lik
25)  Taqri>b al-Gari>b
26)  Taz|kirah al-Mu’tasiy min H}adi>s|i man H}addas|a wa Nasiya
27)  Tuh}fah an-Na>bih bi at-Takhli>s} al-Mutasya>bih
28)  Zawa>’id ar-Rija>l ‘ala Tahz|i>b al-Kama>l
Fiqih
1)      Al-Asyba>h wa an-Naz}a>’ir fi Qawa>’id wa Furu>’ Fiqh as-Sya>fi’iyyah
2)      Al-H}a>wi> fi al-Fata>wa
3)      Mukhtas}ar al-Ah}ka>m as-Sult}a>niyyah li al-Ma>wardiy
4)      Mukhtas}ar ar-Rawd}ah al-Qunyah
5)      Mukhtas}ar at-Tanbi>h al-Wa>fi>
6)      Tasyni>f al-Asma>’ bi Masa>’il al-Ijma>’

Tarikh & Tabaqat
1)      ‘Ain al-Is}a>bah fi Ma’rifah as-S}aha>bah
2)      Al-Arj fi al-Faraj
3)      Al-Wasa>’il fi Ma’rifat al-Awa>’il
4)      As-Syama>ri>kh fi ‘Ilm at-Ta>ri>kh
5)      Di>wa>n al-H}ayawa>n
6)      H}ilyat al-Awliya>’
7)      T}abaqa>t al-Fuqaha>’ as-Sya>fi’iyyah
8)      T}abaqa>t al-huffa>z}
9)      T}abaqa>t al-Us}u>liyyi>n
10)  T}abaqa>t an-Nuh}a>t al-Kubra, al-Wust}a, as-S}ugra
11)  T}abaqa>t Syu’ara>’ al-‘Arab
12)  Tarjamah al-Bulqi>ni>
13)  Tarjamah an-Nawa>wi

Lughah
1)      Al-Mazhar fi> al-Lugah
2)      Al-Muhaz|z|ab fi Ma> Waqa’a fi al-Qur’a>n min al-Mu’rab
3)      Ham’ al-Hawa>mi’
4)      Jam’u al-Jawa>mi’
5)      Lum’ah al-Isyra>q fi al-Isytiqa>q

Tasawwuf
1)      Al-Iftira>d} ‘ala rad al-I’tira>d}
2)      Al-Ma’a>ni> ad-Daqi>qah fi Idra>k al-Haqi>qah
3)      Al-Qawl al-Masyriq fi Tah}ri>m al-Isytiga>l bi al-Mantiq
4)      Al-Qawl al-Mujmal fi rad ‘ala al-Muhmal
5)      Tanbi>h al-Gabiy bi Tabra’at Ibn ‘Arabiy.

B. Gambaran Umum Kitab  Ja>mi’ al-Jawa>mi’ atau Ja>mi’ al-Kabi>r
Keinginan yang kuat Imam al-Suyu>t}i> dalam pcngumpulan hadis Nabi Saw dalam satu kitab betiau upayakan dengan sebuah sistem penyusunan hadis-hadis sebanyak mungkin. Perwujudan dari upaya tersebut dengan karyanya yang fundamental yaitu Kitab " Ja>mi’ al-Jawa>mi’ atau Ja>mi’ al-Kabi>r ", hadis-hadis yang beliau dapatkan dan masukkan dala kitab tersebut dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.   Hadis perkataan : yaitu berupa perkataan Rasulullah Saw semata-mata.
2.   Hadis perbuatan : yaitu selain hadis perkataan diatas, ini dapat berbentuk:
a)      Perbuatan semata-mata yang diperbuat oleh Rasulullah Saw dan sahabat melihatnya atau yang diperbuat oleh sahabat itu sendiri.
b)      Hadis-hadis yang mengandung perkataan dan perbuatan sekaligus.
c)      Hadis-hadis yan mengandung pengertian sebab.
d)      Hadis yang mengandung pertimbangan dan semacamnya.[9]
Masing-masing hadis perkataan dan perbuatan diklasifikasikan dalam tempatnya tersendiri. Sistematika yang digunakan dalam penyusunan hadis-hadis perkataan sebagaimana halnya urutan huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada huruf pertama dan seterusnya dari matan hadis itu. Adapun hadis-hadis perbuatan disusun menurut nama-nama sahabat-sahabat. Penyusun menuliskan nama setiap sahabat sebelum hadis-hadis yang diriwayatkan oleh masing-niasing marcka, baik yang berupa perbuatan Rasulullah Saw yang dilihatnya atau perbuatan sahabat itu sendiri.
Sahabat yang pertama kali disusun dalam kitab ini adalah yang dinyatakan oleh Rasulullah sebagai ahli surga.[10]
Sahabat-sahabat yang lain disusun sebagaimana urutan huruf hijaiyyah dengan melihat nama-nama mereka, kemudian nama-nama panggilan, kemudian nama-nama yang samar. kemudian nama-nama sahabat dari kalangan wanita seperti halnya sahabat dari kalangan pria. dan kemudian hadis-hadis nmnal dcngan perawi pertamanya menurut urutan huruf hijaiyyah dalam nama-nania dan panggilan mereka.
Perawi-perawi hadis dalam kitab ini disebutkan oleh pcyuaunnya setclah penulisan tiap-Uap hadis dengan menggunakan kodc-kode xcrtemu, yaitu:
1.   خ= Shahih Bukhari
2.    م= Shahih Muslim
3. حب = Shahih Ibnu Hibban
4.   ك = Al-Hakim dalam Mustadrak
5.   ض = Dhiya'al-Maqdisy dalam al-Mukhtarah
6.   د   = Sunan Abu Daud
7.   ت = Sunan Turmudzi
8.   ن = Sunan an-Nasai
9.   مج = Sunan Ibnu Majah
10.   ط = Abu Daud at-Thayalisy
11. حم  = Musnad Ahmad bin Hanbal
12. عم = 'Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawaidnya terhadap Musnad Ahmad
bi Hanbal
13. عب Al-Jami1 Ahdurrazzaq
14. ص = Sunan Imam Sa'id bin Manshur
15. ش = Imam Abi Syaibah
16. ع = Musnad Abu Ya'la
17. طب = Imam Thabrani dalam Mu'jamul Kabir
18. طس = Thabrani dalam Mu.'janiul Ausath
19. طص = Thabrani dalam Mu'jamu as-Shaghir
20. قط = Sunan Daruquthny
21. حل= Abu Na'im dalam Kitabnya al-Hiiyah
22. ق = Al-Bayhaqy
23. هب =Imam Baihaqy dalam Kitabnya Sya'bul Iman
24. هق = Imam Baihaqy dalam Sunan al-Kubra
25. عد = Imam Ibu 'Ady dalam Kitabnya a-Kamil fii ad-Dhu'afa
26. خط = al-Khatib dalam Kitabnya at-Tarikh.
27. كر = Ibnu ' Asakir dalam 'I'arikhnya[11]
Bila dalam kitab ini di dapatkan nama Ibnu Jarir, berarti hadis tersebut discbutkan dalam kitabnya al-Atsar, dan penyusun kitab akan menjelaskan bila hadis yang dikeluarkan oleh Ibnu Jarir melalui kitab al-Ta>rikh atau at-Tafsi>r.
Setelah menyebutkan hadis dan ulama yang mengeluarkannya dalam kitabnya, Imam al-Suyu>t}i> tidak lupa pula menyebutkan nama sahabat yang menerima hadis dari Nabi. Hanya saja hadis yang berkategori  perkataan , penyebutan sahabat dalam bentuk singkat. seperti:
1.   Abu Bakar maksudnya Abu Bakar ash-Shidiq
2.   Umar maksudnya Umar bin Khattab
3.   Utsman maksudnya Utsman bin Affan
4.   Ali maksudnya Ali bin Abi Thalib
5.   Sa'd maksudnya Sa'd bin Abi Waqqas
Kesungguhan yang diupayakan beliau lidak hanya sebatas mengkodifikasikan hadis-hadis Rasulullah Saw dan menisbatknnya kepada masing-masing ulama yang mengeluarkaiinya, tetapi lebih dari itu beiiau membcrikan penilaian pula terhadap masing-masing hadis dengan shahih, hasan, dan dha'if. Dan bahkan beliau berusaha semaksimal  mungkin menghindarkannya dari hadis-hadis maudhu'. Hadis yang beliau anggap dha'if, dijclaskan sebab kedhaifannya.[12]
Jalaluddin ibnu Abdurrahman bin Abi Dakar bin Muhammad bin Saayiquddien bin al-Fakhr Utsman bin Nashiruddien Muhammad bin Saifuddin Khadhari bin Najrnuddien Abi ash-Shalaah Ayub ibn Nashiruddien Muhammad bin asy-Syaikh Hammamuddien Hammaam al-K-hadlairii al-Asyuuthi asy-Syafi'i. Beliau lahir setelah magrib pada malam Ahad, pada awal Rajab 849 H. Dan beliau wafat pada malam Jum’at. 19 Jumadil U<la 91 1 H. dan beliau dimakamkan di pemakaman Qaushuun atau Qaisun. di luar pintu gerbang Qaralah di daerah Asyuth di Cairo Kesungguhan yang diupayakan beliau tidak hanya sebatas mengkodifikasikan hadis-hadis Rasulullah Saw dan menisbatknnya kepada masing-masing ulama yang mengeluarkatinya, tetapi lebih dari itu beliau memberikan penilaian pula terhadap masing-masing hadis dengan .shahih, hasan, dan dha 'if. Dan bahkan beliau berusaha semaksimal mungkin menghindarkannya dari hadis-hadis maudhu'. Hadis yang beliau anggap dha'if, dijelaskan sebab kedha 'ifannya.
Metode penilaian hadis yang digunakan oleh Imam al-Suyu>t}i>
1.   Kitab-kitab  yang telah  nyata  keshahihan  hadis-hadisnya,  seperti  Shahih Bukhari dan Muslim dan Kitab Shahih lainnya.
2.   Kitab-kitab yang mencakup hadis-hadis shahih, hasan dan dha'if, seperti: Sunan Abu Daud, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan lain-lain.
3.   Kitab-itab yang hanya mencakup hadis dha'if, seperli: Dhu'afa a!-Uqaily,
Tarikh Baghdad karangan al-Khathib, dan lain-lain.[13]

C. Metode al-Ja>mi’ as-S{agi>r
Penempatan hadis-hadis dalam kitab al-Ja>mi’ as-S{agi>r ini diatur menurut urulan huruf-huruf hijaiyyah agar mencarinya lebih mudah[14]. Dimulai dengan hadis yang huruf pertamanya alif, ba', ta' dan seterusnya. Hadis-hadis yang dimulai dengan huruf hamzah atau lainnya begilu pula diurutkan dengan huruf kcduanya sesuai dengan urutan huruf-huruf hijaiyyah. Seperti hadis-hadis yang dimulai dengan huruf ba', maka huruf berikutnya adalah ba' dengan alif, ba' dengan ba', ba' dengan ta' dan seterusnya.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam kilab ini, yaitu:
1.      Pada akhir hadis yang berlabel  lam ta'rif talu nun terdapat tambahan yaitu mengenai larangan (المناهي). Pada lembaran ini tercantum hadis-hadis yang didahului dengan kaimat “نهي " kecuali enam hadis yang terdapat pada akhir dari huruf nun, sekalipun enam hadis tersebut dimulai dengan kalimal "نهيتكم  "نهينا" dan " نهيت ". Lembaran " المناهي" terletak setelah huruf nun dengan lam ta 'rifnya. Jumlah hadisnya sekitar 246 dri hadis ke 9328 sampai 9572.
2.      Hadis-hadis yang dimulai dengan lam alif^لا) ( baik dalam bentuk pelarangan ataupun penyangkalan terdapt pada huruf lam alif لا) ( itu sendiri dan bukan pad huruf lam (ل).
3.      Penyusun kitab ini tidak meletakkan hadis yang berbunyi :
انما الاعمال با النيات------ الحديث
pada bab huruf hamzah, tetapi diltakkan pada awl kilab sebagai pcngharapan berkh dari Allah Swt dan keteladanan kepad ulama-ulama sebelumnya.
4.      Hadis-hadis yang dimulai dengan kalimat " كان " terbagi dalam dua bagian, tcntang sifat-sifat Rasullah dan yang tidak mengenai sifat-sifat beliau. Hadis-hadis yang dimulai dengan kalimat " كان " dan lidak mengenai sifat-sifat Rasullah ditempatkan posisinya sebagaimana mestinya, yaitu bab kaf\  lalu alif. Adapun yangmenggambarkan tenang sifat-sifat Rasulullah Saw tercantum pada babnya sendiri yang di beri nama " الشريفة الشمائل '\ bab ini terletak setelah hadis-hadis dengan huruf kaf semuanya. Yang dimaksud dengan sitat-sifat Rasulullah Saw adalah sifat-sifat jasmani, akhiak, dn kebiasaan kebiasaan rutiniiasnya beliau.[15]
Pada bab akhir dalam kitab ini penyusun menjelaskan sekitar ulama-ulama yang mcriwayatkannya datam kitab-kitab mereka, sahabat-sahabat yang nieriwayatkannya dari Nabi langsung, atau tabi'in bila hadisnya mursal,dan hukutn-hukum hadis, baik shahih, hasan atau dhaif. Hanya saja .penyusunan kitab ini tidak menuliskan ketcrangan-ketcrangan hadis secara lengkap tetapi disingkat dengan menggunakan kode-kode tertentu[16] seperti ; berarti
صح  berarti  صحيح   
ح berarti حسن
ضعيف berarti  ض
Adapun dalam menyusun dan menulis kitabnya, al-Suyu>t}i menyebuttkan secara singkat nama-nama kitab letak hadis-hadis yang disusun atau dirnasukkan ke dalam kitabnya. Kode-kode yang digimakan oleh penyusun kitab tercantum dalam muqaddimallnya. dan berikut keterangan inaksud dari kode-kode tersebut:
1 .   خ = Shahih Bukhan
2.  م = Shahih Muslim
3.  ق= Muttafaqun ' Alaihi
4. د = Sunan Abu Daud
5. ت = Sunan Turmudzi
6. ن = Sunan an-Nasai
7,  ه- Sunan Ibnu Maiah
8. 4 = Diriwayatkan oleh empat imam hadis (Abu Daud, Turmudzi, Nasai, dan Ibnu Majah)
9. 3 = Diriwayatkan oleh Turmudzi, Abu Daud dan an-Nasai
10.  حم = Musnad Ahmad bin Hanbal
11. عم = 'Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawaidnya tcrhadap Musnad Ahmad bin Hanbal
12. ك = At-Hakim dalam Mustadrak
13. خد= Imam Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad
14. تخ = Imam Bkhari dalam Kitabnya at-Tarikh
15.حب = Shahih Ibnu Hibban
16. طب = Imam Thabrani dalam Mu'jamul Kabir
17. طس = Thabrani dalam Mu'jamul Ausath
18. طص = Thabrani daiam Mu'jarnu as-Shaghir
19. ص = Sunan Imam Sa'id bin Manshur
20. ش = Imam Abi Syaibali
21. عب = Al-Jami' Abdurrazzaq
22. ع = Musnad Abu Ya'la
23. قط = Sunan Daruquthny
24. فر = Imam Daylami dalam Kitab Musnad al-Firdaus
25. حل = Abu Na'im dalam Kitabnya al-Hilyuh
26. هب = Imam Baihaqy dalam Kitabnya Sya'bul Iman
27. هق - Imam Baihaqy dalam Sunan al-Kubra
28. عد  = Imam Ibu 'Ady dalam Kitabnya a-Kamil fii ad-Dhu'afa
29. عق= Imam 'Aqily dalam Kitabnya ad-Dhu'afa
30. خط= al-Khalib dalam Kitabnya al-Tarikh.[17]

D. Kclebihan Dan Kekurangannya
Keistimewaan-keistimewan kitab ini antara lain:
1.         Kitab ini mempunyai keistimewaan tersendiri, karena banyaknya hadis yang tercantum di dalamnya hingga belum ada yang rnelebihinya.
2.         Kitab ini dapat memberikan kemudahan tersendiri kepada pcmakainya karena mcmperkenalkan sekian jumlah kitab-kilab hadis.
3.         Banyaknya hadis yang dicantumkan tidak menghaiangi penyusunnya untuk mcnyusunnya lebih baik lagi menurut urutan huruf hijaiyyah dari kitab-kitab terdahulunya.
4.         Kitab ini memaparkan hadis-hadis dengan hukumnya tersendiri.
5.         Penyusun dalam menyusurt kitab ini berusaha menjauhkan diri dari hadis-hadis maudlin' semaksimal mungkin.



Adapun kekurangan yang dapat di dapati dari kitab ini, yaitu:
1.      Sulit mendapatkan hadis dari kitab ini tanpa mengelahui lafal awal matannya dengan benar.
2.      Keharusan mcmbuka setiap kitab untuk mendapatkan hadis yang maudhu", karena kitab ini tidak mencantumkan sedikitpun hadis-hadis maudhu'.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      Kredibilitas dan derajat keilmuan as-Suyuthy khususnya dalara bidang hadis dapal terlihat dari usahanya mengumpulkan hadis dalarn sebuah kitab jami' yang bernama al-Jam'u ai-Kabir atau lebih dikena! dengan al-Jam'u al-Jawami' dan scbuali kitab yaitu a}-Jam 'u al-Shagii- sebagai ringkasan kitab al-Jam 'it aJ-Kabir.
2.      Dalam menyusun kedua kitabnya beliau mengupayakan tidak hanya sebatas mengkodifikasikan hadis-hadis Rasuluilah Saw dan mentsbatkrmya kepada masing-masing ulama yang mengeluarkannya. tetapi beliau memberikan penilaian pula terhadap masing-masing hadis dengan shahih, hasan, dan dha 'if. Bahkan beliau berusaha semaksimal mungkin menghindarkannya dari hadis-hadis maudhu'. Iladis yang beliau anggap dha'if, dijelaskan sebab kedha'ifannya. Metode penilaian hadis yang digunakan oleh Imam Suyuthy, yaitu beliau mengkriteriakan kitab yang ditakhrijnya menjadi tiga bagian, yaitu: Kitab-kitab yang telah nyata keshahihan hadis-hadisnya, kitab-kitab yang mencakup hadis-hadis shahih, hasan dan dha'if, kitab-kitab yang hanya mencakup hadis dha'if.
3.      Keistimewaan-keistimewan kitab ini antara lain:
1.      Kitab ini mempunyai keistimewaan tersendiri, karena banyaknya hadis yang tercantum di dalamnya hingga belum ada yang rnelebihinya.
2.      Kitab ini dapat memberikan kemudahan tersendiri kepada pcmakainya karena mcmperkenalkan sekian jumlah kitab-kilab hadis.
3.      Banyaknya hadis yang dicantumkan tidak menghaiangi penyusunnya untuk mcnyusunnya lebih baik lagi menurut urutan huruf hijaiyyah dari kitab-kitab terdahulunya.
4.      Kitab ini memaparkan hadis-hadis dengan hukumnya tersendiri.
5.      Penyusun dalam menyusurt kitab ini berusaha menjauhkan diri dari hadis-hadis maudlin' semaksimal mungkin.
Adapun kekurangan yang dapat di dapati dari kitab ini, yaitu:
1.      Sulit mendapatkan hadis dari kitab ini tanpa mengelahui lafal awal matannya dengan benar.
2.      Keharusan mcmbuka setiap kitab untuk mendapatkan hadis yang maudhu", karena kitab ini tidak mencantumkan sedikitpun hadis-hadis maudhu'.





DAFTAR PUSTAKA

al-Qasimy, Muhammad Jamaluddin. Qawa'idu al-Tahdits min Fununi Muxhlhalahu al-Hadits, Cet. I: Beirut: Daaral-Fikr, t.t.
Suyu>t}y, Jala>l al-Din  Abdu al- Rahman bin Abi Bakar  . Ja>mi' a!-Aha>dits; al- Ja>mi’ al-Kabi>r, wa Zawauiduhu \va al-Jumi' al-Kabir , Cet. 1: Beirut: i)aar al-Fikr, 1414 H/1994M
----. Ashab   Wurud al-Hadits;  Proses Lahirnya Sebuah  Hadits,   Get.   I; Bandung: Pustaka, 1406 11/1985 M
——-, al-Ja>mi’ as-S}agi>r fi Aha>di>si a!-Basyir al-Nadz'u; Get. I: Beirut: Daar al-Kutubu al-Mlmiyah, 1410H/1990M
------- at-Tahbi>r fi> ‘Ilm at-Tafsi>r, (Beirut: Da>r al-Kutub al-’Ilmiyyah, 1988).  h. 46-49
Azami, M. M. Memahami Ilmu Hadis ; Tclaah Meiodologi dan Llterahir Hadis, Get. I; Jakarta: Lcntera, 2003.
Jumantoro, Totok. Kamus Hum Hadis, Get. H; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002.
Rahman, Fatchur. Ikhtlsar Mushihalahitl Hadis, Cet. I: Bandung: PT. Alma'arif, 1974.
Yuslem, Nawir. Ulumul Hadis, Cet. II; Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya, 2003
 Zuhdi, Masjifuk. Pengantar Ilmu Hadis, Cet. IV; Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993 icini-1. alfikr.miiltiply. com




[1] Fatchur Rahrnan, Ikhtishar Mushthalahul Hadis. (Get. I; Bandung: PT. Alma'anl', 1974), h, 59.
[2]Zuhdi Masjifuk,. Pengantar Ilmu Hadis,.. (Cet. IV; Surabava: PT. Bina Ilmu. 1993) h. 60.
[3] Lihat Muhamad Ali al-S}a>bu>ni>, al-Tibya>n fi> ‘Ulu>m al-Qur’an (Cet. I: Bairut; al-Mazra’ah  Bina>yah al-Iman, 1405 H/1985 M). h.194.
[4] Muhammad Husain al-Z\ahabiy, al-Tafsi>r al-Mufassiru>n, Juz I (Cet. III; t.tp: Maktabah Wahbah, 1985), h.242.
[5] M. Hasbi al-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Cet. III: Jakarta; PT Bulan Bintang, 1993) h. 281.
[6]Menurut Muh}ammad ibn Ah}mad ibn Iya>s al-Mis}ri (w. 930 H), salah satu murid as-Suyu>t}i> mengatakan bahwa karya gurunya mencapai 600 buah, Muhammad ‘Ali> ad-Da>wudi> al-Ma>likiy al-Mis}ri al-H}a>fiz} Syams ad-Di>n (w. 945 H), juga murid as-Suyu>t}i> mengatakan 500 buah, Ahmad Syarqawi mengatakan 725 buah, sedangkan Brocleman, seorang Orientalis berkebangsaan Jerman mengatakan 415 buah. Lihat as-Suyu>t}i>, at-Tahbi>r fi> ‘Ilm at-Tafsi>r, (Beirut: Da>r al-Kutub al-’Ilmiyyah, 1988).  h. 46-49
[7]Brockelmann. “al-Suyu>t}i” dalam E. J. Brill’s First Encyclopaedia of Islam 1913-1936, (Leiden: Brill, 1987), Vol. VII, h. 573
[8]Brockelmann. “al-Suyu>t}i” dalam E. J. Brill’s First Encyclopaedia of Islam 1913-1936,., h. 573-575.
[9] Jala>l al-Din  Abdu al- Rahman bin Abi Bakar Suyu>t}y,   . Ja>mi' a!-Aha>dits; al- Ja>mi’ al-Kabi>r, wa Zawauiduhu \va al-Jumi' al-Kabir , Cet. 1: Beirut: i)aar al-Fikr, 1414 H/1994M, h. 8-9
[10]Mereka berjumlah 10 orang (al-'Asyrah at-mithasysyiruna bil nl-jannah). mereka ialah : Abu Rakar ash-Shiddiq. Umar bin Khaihthab, Utsman bin A fan. AM bin Abi Tlialib, Sa'ad bin i Waqqas, Sa'id bin Zaid. Thalhah bin Ubaidillah. Zubair bin Awwani, Abdurrahman bin 'Auf, u -Ubaidali bin Jarra. Lihat Jalaluddin al-Suyu>t}i>. op. cii., h. 15
[11] Muhammad Jamaluddin Lil-Qasi>mi>, Qawa>'id al-Tahdi>s min Fiinuni Mushthala  al-Hadi>s{{, (Get. Ji bcirut: Daar  al-Fikr, l.t.) h. 63
[12] www. alfikr.mutltiplv. com.
[13]Nawir Yuslem, Ulumul  Hadis, (Get. II: Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya, 2003). h. 54.
[14]Imam Jalaluddin al-Suyu>t}i>, > al-Jam’ al-Shaghir fi Ahaditsi al-Basyir al-Nadzir, Jilid. I,  (cet. I:Beirut: [)aar al-Kutubu al-'llmiyah, 1410 H/1990 M}, h., 15.
[15] Imam Jalaluddin al-Suyu>t}i>, > al-Jam’ al-Shaghir fi Ahaditsi al-Basyir al-Nadzir, Jilid. I,, h.7
[16] Muhammad Jamaluddin al-Qasi>mi>, h. 65
[17] Muhammad Jamaluddin al-Qasi>mi>,, h. 69.

Comments

BERITA TERBARU !!

Popular posts from this blog

BIL MA'TSUR ( TAFSIR AYAT DENGAN AYAT )

CARA MELAKUKAN TAKHRIJ HADIS

download TAFSIR AL-NASAFIY

cara atau Kaedah al-Jarh Wa al-Ta’dil Serta Aplikasinya

HADIS TARBAWIY DAN AKHLAK (BERKURANGNYA IMAN KARENA MAKSIAT)

kaedah 'ATAF - AL-'ATFU DALAM AL-QUR'AN

cara TAMBAHAN - kaedah ZIYADAH DALAM AL-QUR'AN

KAEDAH 'AM DAN KHAS

cara melakukan MUNASABAH AYAT

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS