KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS Pendahuluan latar belakang Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah dua sumber utama ajaran Islam. Oleh karena itu, keduanya selalu dijadikan landasan keyakinan, ritual, adat istiadat, etika, ekonomi, politik, peradaban dan seluruh aspek kehidupan umat Islam, baik yang sakral maupun duniawi, pada tataran ¥ abl minallah (vertikal) dan ¥ abl min al. -n ± s (horizontal).

TEKHNIK INTERPRETASI DATA

A. Pengertian Teknik Interpretasi
Teknik interpretasi dapat juga diartikan sebagai cara atau kepandaian seseorang dalam pemberian kesan atau pendapat berkaitan dengan obyek interpretasi. Muin Salim mengatakan; " Teknik interpretasi sebagai cara kerja memahami makna dari ungkapan verbal secara khusus berkaitan dengan obyek dan alat interpretasi, tetapi tidak terlepas dari aspek- aspek tafsir yang telah dikemukakan.[9]
Adapun pengertian teknik interpretasi dalam kaitannya dengan kajian ilmu tafsir adalah sebuah cara atau metode memahami makna ayat-ayat al-Qur’an dengan memberikan penjelasan, penafsiran dari berbagai sudut pandang/aspek. Sebelum mengemukakan interpretasi sebaiknya dilakukan dahulu analisis data (ayat) agar pemahaman terhadap sebuah ayat menjadi utuh.

B. Bentuk-bentuk Teknik Interpretasi
Beberapa bentuk teknik-teknik interpretasi antara lain:
1.    Interpretasi Tekstual
Dalam teknik ini data yang dihadapi ditafsirkan dengan menggunakan teks-teks al-Qur’an atau dengan riwayat Nabi Muhammad saw berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan.[12] Penelusuran konsep-konsep penting dari kosa kata  pada ayat, lalu dicari gagasan-gagasan yang terkandung dalam frase atau klause yang menjadi bagian ayat.
Secara sederhana teknik ini dapat diasosiasikan dengan tafsir bi al-ma'tsur atau bi al-riwa>yat yang merupakan bentuk penafsiran tertua dalam khazanah intelektual Islam.Y

Awalnya para sahabat Nabi  kebingungan untuk menafsirkan "zhulm"  dalam ayat itu. Kemudian seperti biasa ketika dihadapkan kepada kesulitan memahami ayat mereka bertanya kepada Nabi Saw. Apa gerangan makna "zhulm"itu?. Nabi mejelaskan  kalau yang dimaksud kata itu adalah menyekutukan Allah, sesuai dengan apa yang difirmankan-Nya dalam surat Luqman (31): 13:

interpretasi ini dipergunakan untuk MENCARI pengertian yang terkandung pada sebuah kata, dan pada langkah berikutnya untuk memperoleh kesimpulan dalam kalimat yang membentuk ayat yang dibahas. 

2.    Interpretasi Sistemis
Yang dimaksud adalah pengambilan makna yang terkandung dalam ayat (termasuk klausa dan frase) berdasarkan kedudukan dalam ayat, di antara ayat-ayat ataupun di dalam surahnya.

3.    Interpretasi Sosio-Historis
Data berupa ayat ditafsirkan dengan pendekatan sejarah berkenaan dengan kehidupan sosio kultural masyarakat Arab ketika ayat diturunkan. Hal ini berpijak pada suatu landasan faktual bahwa terdapat ayat-ayat al-Qur'an yang diturunkan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa atau kasus-kasus tertentu. Sebagai contoh di sini dapat dikemukakan tentang penginterpretasian kata al-tahlukah pada ayat berikut:
ولا تلقوا باءيديكم الي التهلكة
Menurut riwayat Ibnu Jarir, menjelang turunnya ayat tersebut diatas ada suiatu kasus seorang sahabat membagi-habiskan harta perbekalan perangnya kepada sahabat lainnya. 

4.    Interpretasi LogiK
Penggunaan prinsip seperti ini dirasa sangat diperlukan mengingat usaha memahami dan menafsirkan al-Qur'an merupakan kegiatan ilmiah yang memerlukan penalaran ilmuah pula. Secara eksplisit al-Qur'an sendiri mengisyaratkan perlunya manusia merenungkan isinya agar mereka sadar dan selalu ingin kembali kepada kebenaran.[24]
Selain itu, kenyataan lain menunjukan bahwa penggunaan prinsip logika telah menjadi basis pengambangan ilmu-ilmu keislaman, khususnya Ilmu Fiqh dan Ulumul Qur'an sendiri, 
Sebagai contoh dapat dikemukakan firman Allah QS. Al-Isra' (17): 23:

Mengucapkan kata “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

5.    Dll.,(Tekhnik Interpretasi Linguistik, Teologis, Kultural, ganda)
Makalah ini tidak membahas terlalu panjang dan sebagian yang disebutkan pada poin 5 akan dibahas pada pemakalah selanjutnya.

Demikianlah makalah yang sempat kami paparkan pada kesempatan emas ini, semoga dengan materi ini dapat kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam tekhnik penafsiran sebagaimana yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Atas perhatiannya, penulis mengucakan banyak terimah kasih serta lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Comments

BERITA TERBARU !!

Popular posts from this blog

BIL MA'TSUR ( TAFSIR AYAT DENGAN AYAT )

CARA MELAKUKAN TAKHRIJ HADIS

download TAFSIR AL-NASAFIY

HADIS TARBAWIY DAN AKHLAK (BERKURANGNYA IMAN KARENA MAKSIAT)

cara atau Kaedah al-Jarh Wa al-Ta’dil Serta Aplikasinya

apa contoh MUKJIZAT AL-QUR'AN (Pengertian dan Pembagiannya)

cara TAMBAHAN - kaedah ZIYADAH DALAM AL-QUR'AN

cara melakukan MUNASABAH AYAT

QAWAIDH AL-TAHDIS (Pengertian , Ruang Lingkup dan Urgensinya )

kaedah 'ATAF - AL-'ATFU DALAM AL-QUR'AN