Beberapa bulan dan minggu terkahir ini, dan sampai kepada hari ini tanggal 25 Februari 2016 musim hujan masih tetap berlanjut, walau saat ini sudah tidak sering lagi dalam 2 minggu mungkin hanya 2 kali saja.
Saya terkadang berpikiran bahwa, jika tidak ada hujan, betapa keringnya tanah, gersangnya bumi bahkan panasnya dunia yang seakan-akan membuat manusia terasa berada di dalam open untuk dimasak layaknya kue bolu.hehehhe.
Setiap kali terjadi hujan, saya sering bertafakkur mengenai kejadian pada saat itu. kenapa saat hujan ada petir yach, ada juga guntur. Biasanya sebelum hujan ada petir, sementara hujan juga ada petir kadang ada guntur kadang juga tidak ada. begitu juga petir, kadang ada petir tapi tidak hujan atau kadang juga ada hujan tapi tidak petir dan guntur sama sekali, kira-kira kenapa yach teman-teman ?? kayaknya ada sesuatu di balik ini yach ?
Hari ini saya mencoba berspekulasi sedikit saja mengenai dan semoga ada manfaatnya bagi si penulis ataukah si pembaca, hehehe.
Alam merupakan tanda-tanda terbesar
mengenai keberadaan Sang Pencipta. Seperti halnya petir yang terjadi di
kehidupan nyata ini merupakan ciptaan Allah swt. bagi semua makhluk di alam
semesta. Meskipun belum diketahui tujuan petir yang diciptakan Allah itu untuk
apa ? apakah memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk
manusia, karena mengenai petir telah disebutkan pada beberapa ayat dalam
al-Qur’an. Sebagai tugas manusia, untuk mengkaji interpretasi makna petir itu
agar termasuk orang-orang yang berfikir.
Dalam
kehidupan sehari-hari, sebelum hujan turun, terlihat dari atas terdapat gumpalan awan
yang berkumpul sehingga membuat suasana menjadi gelap. Terkadang pada saat itu
diiringi angin yang kencang, sepoi-sepoi dan bahkan terkadang tanpa angin
sebelum hujan turun. Di sisi lain sebelum hujan, terlihat cahaya memanjang dari
atas ke bumi seolah-olah mencari sesuatu yang ingin dihubungkannya. Pada saat
itu, cahaya yang terlihat bagaikan percikan listrik yang memancarkan cahaya,
sesuatu yang bercahaya ini sering dinamakan petir atau kilat oleh semua orang.
Penulis
mengananalisa, apa betul itu yang dinamakan petir jika dilihat dalam
perspektif al-Qur’an ? karena terkadang sebelum hujan, tak ada
petir dan terkadang juga ada, dan bahkan terkadang ada petir sementara tidak
turun hujan. Apakah petir itu merupakan salah satu sebab turunnya hujan atau
ada makna lain yang ingin ditunjukkan Allah dalam petir tersebut .?
Sebagaimana
dalam QS. al-Ra’d / 13 : 13, bahwasanya Allah swt.
Berfirman:
…وَيُرْسِلُ
الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ
وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ (13(
Terjemahannya:
”…Dan
mengutus halilintar/petir lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki
dan mereka berbantahan tentang Allah dan Dialah Allah yang Maha keras Siksa
–Nya.
Dalam ayat ini, ditekankan bahwa petir
itu merupakan ciptaan Tuhan yang dapat dijadikan peringatan terhadap
orang-orang yang membantah kepada Allah. Penulis menduga bahwa ketika ada petir
yang terjadi di kehidupan ini, ada sesuatu hal yang ingin diperingatkan Allah
kepada mereka yang dekat dengan petir itu.
Penulis juga menduga bahwa Nabi
menyuruh berdoa kepada Allah saat melihat petir sebagai mana hadis berikut :
حدثنا
محمد بن محمد التمار البصري ثنا حفص بن عمر الحوضي ثنا عبد الواحد بن زياد ثنا الحجاج
بن أرطأة حدثني أبو مطر أنه سمع سالم بن عبد الله يحدث عن أبيه : قال : كان رسول الله
صلى الله عليه و سلم إذا سمع الرعد والصواعق قال : ( اللهم لاتقتلنا بغضبك ولاتهلكنا
بعذابك وعافنا قبل ذلك
Artinya
:
Telah
menceritakan kepada kami muham ibn Muhammad ibn al-Tammar al-Basriy, telah
menceritkan kepada kami Hafs Ibn Umar al-Haudiy, telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid ibn ziyad, telah menceritakan kepada kami al-Hajjaj ibn Artat,
telah menceritakan kepadaku Abu Matar bahwasanya beliau mendengar Salim ibn
Abdullah bercerita kepada Abinya, berkata : Rasulullah saw saat mendengar
Guntur dan Petir seraya berkata “ya Allah, janganlah Engkau memyiksa membunuh
kami dengan Amarah-Mu, dan janganlah engkau membingngkan kami dengan Azab –Mu
dan ampunilah kami sebelum azab-Mu menimpa kami”
Berdasarkan dari hadis di atas, penulis
memandang bahwa doa Nabi tersebut dapat dipahami bahwa petir itu untuk
memperlihatkan kemarahan tuhan sehingga dapat menjadi azab dari Allah, dapat
dilihat dari ungkapan rasulullah لاتقتلنا بغضبك ولاتهلكنا
بعذابك , Maka petir
dapat berupa sebuah azab jika memandang dari hadis tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, misteri
keberadaan petir di dunia ini, apakah ingin memperlihatkan, memperingatkan,
bahkan menimpakan kepada seseorang, sekelompok, atau bahkan seluruhnya dengan
efek negatif atau positif yang disebabkan oleh petir tersebut.
Comments
Post a Comment