KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS Pendahuluan latar belakang Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah dua sumber utama ajaran Islam. Oleh karena itu, keduanya selalu dijadikan landasan keyakinan, ritual, adat istiadat, etika, ekonomi, politik, peradaban dan seluruh aspek kehidupan umat Islam, baik yang sakral maupun duniawi, pada tataran ¥ abl minallah (vertikal) dan ¥ abl min al. -n ± s (horizontal).

PETIR dan HUJAN - ilmiyah AL-QUR'AN

       Beberapa bulan dan minggu terkahir ini, dan sampai kepada hari ini tanggal 25 Februari 2016 musim hujan masih tetap berlanjut, walau saat ini sudah tidak sering lagi dalam 2 minggu mungkin hanya 2 kali saja.

        Saya terkadang berpikiran bahwa, jika tidak ada hujan, betapa keringnya tanah, gersangnya bumi bahkan panasnya dunia yang seakan-akan membuat manusia terasa berada di dalam open untuk dimasak layaknya kue bolu.hehehhe.

        Setiap kali terjadi hujan, saya sering bertafakkur mengenai kejadian pada saat itu. kenapa saat hujan ada petir yach, ada juga guntur. Biasanya sebelum hujan ada petir, sementara hujan juga ada petir kadang ada guntur kadang juga tidak ada. begitu juga petir, kadang ada petir tapi tidak hujan atau kadang juga ada hujan tapi tidak petir dan guntur sama sekali, kira-kira kenapa yach teman-teman ?? kayaknya ada sesuatu di balik ini yach ?

      Hari ini saya mencoba berspekulasi sedikit saja mengenai dan semoga ada manfaatnya bagi si penulis ataukah si pembaca, hehehe.

Alam merupakan tanda-tanda terbesar mengenai keberadaan Sang Pencipta. Seperti halnya petir yang terjadi di kehidupan nyata ini merupakan ciptaan Allah swt. bagi semua makhluk di alam semesta. Meskipun belum diketahui tujuan petir yang diciptakan Allah itu untuk apa ? apakah memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia, karena mengenai petir telah disebutkan pada beberapa ayat dalam al-Qur’an. Sebagai tugas manusia, untuk mengkaji interpretasi makna petir itu agar termasuk orang-orang yang berfikir.


Dalam kehidupan sehari-hari, sebelum hujan turun, terlihat dari atas terdapat gumpalan awan yang berkumpul sehingga membuat suasana menjadi gelap. Terkadang pada saat itu diiringi angin yang kencang, sepoi-sepoi dan bahkan terkadang tanpa angin sebelum hujan turun. Di sisi lain sebelum hujan, terlihat cahaya memanjang dari atas ke bumi seolah-olah mencari sesuatu yang ingin dihubungkannya. Pada saat itu, cahaya yang terlihat bagaikan percikan listrik yang memancarkan cahaya, sesuatu yang bercahaya ini sering dinamakan petir atau kilat oleh semua orang.

Penulis mengananalisa, apa betul itu yang dinamakan petir jika dilihat dalam perspektif  al-Qur’an  ? karena terkadang sebelum hujan, tak ada petir dan terkadang juga ada, dan bahkan terkadang ada petir sementara tidak turun hujan. Apakah petir itu merupakan salah satu sebab turunnya hujan atau ada makna lain yang ingin ditunjukkan Allah dalam petir tersebut .?

Sebagaimana dalam QS. al-Ra’d / 13 : 13, bahwasanya Allah swt. Berfirman:
وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ (13(

Terjemahannya:
”…Dan mengutus halilintar/petir lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki dan mereka berbantahan tentang Allah dan Dialah Allah yang Maha keras Siksa –Nya.
Dalam ayat ini, ditekankan bahwa petir itu merupakan ciptaan Tuhan yang dapat dijadikan peringatan terhadap orang-orang yang membantah kepada Allah. Penulis menduga bahwa ketika ada petir yang terjadi di kehidupan ini, ada sesuatu hal yang ingin diperingatkan Allah kepada mereka yang dekat dengan petir itu.

Penulis juga menduga bahwa Nabi menyuruh berdoa kepada Allah saat melihat petir sebagai mana hadis berikut :
حدثنا محمد بن محمد التمار البصري ثنا حفص بن عمر الحوضي ثنا عبد الواحد بن زياد ثنا الحجاج بن أرطأة حدثني أبو مطر أنه سمع سالم بن عبد الله يحدث عن أبيه : قال : كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا سمع الرعد والصواعق قال : ( اللهم لاتقتلنا بغضبك ولاتهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك 
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami muham ibn Muhammad ibn al-Tammar al-Basriy, telah menceritkan kepada kami Hafs Ibn Umar al-Haudiy, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid ibn ziyad, telah menceritakan kepada kami al-Hajjaj ibn Artat, telah menceritakan kepadaku Abu Matar bahwasanya beliau mendengar Salim ibn Abdullah bercerita kepada Abinya, berkata : Rasulullah saw saat mendengar Guntur dan Petir seraya berkata “ya Allah, janganlah Engkau memyiksa membunuh kami dengan Amarah-Mu, dan janganlah engkau membingngkan kami dengan Azab –Mu dan ampunilah kami sebelum azab-Mu menimpa kami”

Berdasarkan dari hadis di atas, penulis memandang bahwa doa Nabi tersebut dapat dipahami bahwa petir itu untuk memperlihatkan kemarahan tuhan sehingga dapat menjadi azab dari Allah, dapat dilihat dari ungkapan rasulullah لاتقتلنا بغضبك ولاتهلكنا بعذابك , Maka petir dapat berupa sebuah azab jika memandang dari hadis tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, misteri keberadaan petir di dunia ini, apakah ingin memperlihatkan, memperingatkan, bahkan menimpakan kepada seseorang, sekelompok, atau bahkan seluruhnya dengan efek negatif atau positif yang disebabkan oleh petir tersebut.

Comments

BERITA TERBARU !!

Popular posts from this blog

BIL MA'TSUR ( TAFSIR AYAT DENGAN AYAT )

CARA MELAKUKAN TAKHRIJ HADIS

download TAFSIR AL-NASAFIY

HADIS TARBAWIY DAN AKHLAK (BERKURANGNYA IMAN KARENA MAKSIAT)

cara atau Kaedah al-Jarh Wa al-Ta’dil Serta Aplikasinya

apa contoh MUKJIZAT AL-QUR'AN (Pengertian dan Pembagiannya)

cara TAMBAHAN - kaedah ZIYADAH DALAM AL-QUR'AN

cara melakukan MUNASABAH AYAT

QAWAIDH AL-TAHDIS (Pengertian , Ruang Lingkup dan Urgensinya )

kaedah 'ATAF - AL-'ATFU DALAM AL-QUR'AN