DESKRIPSI SITUS !

MOTIVASI IBADAH = adalah situs MOTIVASI IBADAH terkait dengan aktifitas ibadah, semangat ibadah dan kajian ibadah lainnya

MOTIVASI OLAHRAGA = adalah situs OLAH RAGA terkait dengan aktifitas atau info Olah Raga, kegiatan olah raga, jenis olah raga baik domestik maupun international

MOTIVASI TRAVELING = adalah situs MOTIVASI TRAVELING terkait dengan Objek Wisata, Info Traveling, Domestik, International, Haji dan Umrah dan Kegiatan Traveling lainnya

MAKALAH TAFSIR HADIS = adalah situs ARTIKEL ILMIYAH terkait dengan kajian keagamaan, al-Qur'an dan Hadis dan kajian ibadah lainnya

GALERI BUNGA = adalah situs BISNIS dari motivasi ibadah sebagai SPONSOR UTAMA pembuatan semua situs yang terkait. Berisi produk bunga

FORTUNE FAMILY TV = adalah Chanel Youtube terkait dengan situs MOTIVASI IBADAH yang berisi video keluarga, tutorial, bisnis, kajian keagamaan, al-Qur'an dan Hadis dan kajian ibadah lainnya

KEHIDUPAN SOSIAL - ANTROPOLOGI

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia dibanding makhluk lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran, perasaan sehingga manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan Tuhan YME. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik, baik itu positis maupun negatif. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil dan sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. B.  ...

Kaidah Kesahihan Matan Hadis - CARA MEMAHAMI HADIS

Sahabat peminat hadis yang baik hatinya, dalam menentukan kualitas sebuah hadis, kita tidak hanya diarahkan untuk melihat saiapa yang meriwaytkan suatu hadis. tapi isi dari hadis itu juga perlu dilakukan cross chek ulang bahwa jangan sampai ada kekeliruan yang terdapat di dalamnya..
saya ada trik sedikit di bawah ini dalam cara untuk mendeteksi, mengetahui adanya kejanggalan dalam sebuah matan atau isi kandungan sebuah hadis.sebagaimana yang telah digunakan oleh ulama lainnya.

Kaidah kesahihan matan hadis yang telah dikemukakan ulama tidak seragam. Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat:
1.        Al-Khatib al-Bagda>di> menyatakan matan hadis yang maqbu>l haruslah;
(a)    Tidak bertentangan dengan akal sehat.
(b)   Tidak bertentangan dengan hukum al-Qur’an yang telah muh{ka>m
(c)    Tidak bertentangan dengan hadis mutawa>tir
(d)   Tidak bertentangan dengan ijma’
(e)    Tidak bertentangan dengan dalil yang sudah pasti
(f)     Tidak bertentangan dengan hadis ahad yang lebih kuat.[19]
2.        Salahuddin ibn Ahmad al-Adabi> menyatakan empat macam tolok ukur penelitian matan, yakni;
(a)    Tidak bertentangan dengan petunjuk al-Qur’an.
(b)   Tidak bertentangan dengan hadis yang lebih kuat.
(c)    Tidak bertentangan dengan akal sehat, indera dan sejarah.
(d)   Susunan pernyataan menunjukkan ciri-ciri sabda kenabian.[20]
3.        Mus{t{afa al-Siba>’i> mengemukakan kaidah-kaidah yang penting untuk kritik matan, yakni:
(a)    Matan itu tidak mengandung kata-kata aneh, yang tidak pernah diucapkan oleh orang yang ahli dalam retorika.
(b)   Tidak bertentangan dengan pengertian rasional yang aksiomatik.
(c)    Tidak bertentangan dengan kaidah –kaidah umum dalam hukum dan akhlak.
(d)   Tidak bertentangan dengan indera dan kenyataan.
(e)    Tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an atau dengan sunnah yang mantap, atau yang sudah menjadi ijma’
(f)     Tidak boleh timbul dari dorongan emosional, yang membuat periwayat meriwayatkannya.

FREE DOWNLOAD MAKALAH

4.        Jumhur ulama mengemukakan tanda-tanda matan hadis palsu sebagai berikut:
(a)    Susunannya bahasanya rancu
(b)   Kandungannya bertentangan dengan akal sehat dan sangat sulit di interpretasi secara rasional.
(c)    Bertentangan dengan tujuan pokok ajaran Islam.
(d)   Bertentangan dengan hukum alam (sunnatullah).
(e)    Bertentangan dengan sejarah.
(f)     Bertentangan dengan petunjuk al-Qur’an ataupun hadis mutawatir yang telah mengandung petunjuk umum ajaran Islam.[21]
5.        Ibn al-Jawzi> mengemukakan tolok ukur untuk meneliti matan hadis mungkar (palsu). Menyatakan setiap hadis yang bertentangan dengan yang ma’qu>l atau yang manqu>l atau pun bertentangan dengan yang sifatnya usul (pokok-pokok agama) maka hadis tersebut adalah mawdu’.[22]
Tolok ukur untuk mengetahui matan hadis yang daif atau yang mawdu’ sebagaimana disebutkan di atas menurut Syuhudi Ismail dapat dinyatakan sebagai kaidah kesahihan matan hadis.




[19]Abu> Bakar Ah{mad bin ‘Ali> bin S|abit Al-Khat{ib al-Bagda>di>, Kitab al-Kifa>yah fi> ‘Ilm al-Riwa>yah ( Mesir: Mat{ba’ah al-Sa’adah, 1972), h. 206-207.
[20] Shalahuddi>n ibn Ah{mad al-Adabi>, Manhaj Naqd al-Matn ‘Inda ‘Ulama> al-H{adi>s{ al-Nabawi> ( Beirut: Da>r al-Afa>q al-Jadi>dah, 1403 H/ 1983 M), h. 207-208.
[21] Syuhudi Ismail, “Kriteria Hadis Sahih Kritik Sanad dan Matan” dalam Yunahar Ilyas dan M. Mas’udi(ed), Pengembangan Pemikiran Terhadap Hadis ( Cet. I: Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1996), h. 9.
[22]  Ibn al-Qayyim al-Jawzi>, Kitab al-Mawdu’a>t, Juz I ( Beirut: Da>r al-Fikr, 1403 H/ 1983 M), h. 106.
Syuhudi Ismail mengemukakan bahwa,” tidak cukup kuat alasan untuk menyatakan kaidah terhindar dari sya>z sebagai suatu kaidah yang berdiri sendiri”. Selanjutnya Syuhudi menyatakan, kaidah mayor kesahihan matan hadis adalah terhindar dari ‘illat dan syuzu>z.” Pernyataan yang pertama dikemukakan dalam buku, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis.” Dalam kaitannya dengan kaidah kesahihan sanad. Sedangkan  pernyataan yang kedua, dikemukakan dalam makalah, Kriteria Hadis Sahih Sanad dan Matan, dikemukakan dalam kaitannya dengan kritik matan hadis. Lihat Syuhudi Ismail, Kaedah, h. 128. Lihat juga Syuhudi Ismail, Kriteria, h. 8.

Comments

KONTEN MENARIK LAINNYA !

BIL MA'TSUR ( TAFSIR AYAT DENGAN AYAT )

CARA MELAKUKAN TAKHRIJ HADIS

download TAFSIR AL-NASAFIY

cara atau Kaedah al-Jarh Wa al-Ta’dil Serta Aplikasinya

HADIS TARBAWIY DAN AKHLAK (BERKURANGNYA IMAN KARENA MAKSIAT)

kaedah 'ATAF - AL-'ATFU DALAM AL-QUR'AN

cara TAMBAHAN - kaedah ZIYADAH DALAM AL-QUR'AN

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS

KAEDAH 'AM DAN KHAS

AL-HALLAJ Dan YAZID AL-BUSTAMI

MOTIVASI IBADAH.com [feat] DUNIAKETIK.com

BERITA TERBARU !!

Popular posts from this blog

BIL MA'TSUR ( TAFSIR AYAT DENGAN AYAT )

CARA MELAKUKAN TAKHRIJ HADIS

download TAFSIR AL-NASAFIY

cara atau Kaedah al-Jarh Wa al-Ta’dil Serta Aplikasinya

HADIS TARBAWIY DAN AKHLAK (BERKURANGNYA IMAN KARENA MAKSIAT)

kaedah 'ATAF - AL-'ATFU DALAM AL-QUR'AN

cara TAMBAHAN - kaedah ZIYADAH DALAM AL-QUR'AN

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS

KAEDAH 'AM DAN KHAS

AL-HALLAJ Dan YAZID AL-BUSTAMI