KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS Pendahuluan latar belakang Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah dua sumber utama ajaran Islam. Oleh karena itu, keduanya selalu dijadikan landasan keyakinan, ritual, adat istiadat, etika, ekonomi, politik, peradaban dan seluruh aspek kehidupan umat Islam, baik yang sakral maupun duniawi, pada tataran ¥ abl minallah (vertikal) dan ¥ abl min al. -n ± s (horizontal).

MANHAJ AL-TAFSIR

Penulisan tafsir Alquran telah menggunakan berbagai metode yang mencakup metode tahlili, ijmali, muqaran dan mawdhu’iy. Metode tahlili adalah suatu metode yang menjelaskan makna-makna yang dikandung ayat Alquran yang urutannya disesuaikan dengan tertib ayat yang ada dalam mushaf Alquran.
free DOWNLOAD makalah/artikel LENGKAP
MANHAJ AL-TAFSIR
UNDUH DI SINI
Metode ijmaliy adalah menafsirkan ayat Alquran dengan cara mengemukakanmakna ayat secara global yang sistematikanya mengikuti urutan surah Alquran, sehinga maknanya saling berhubungan. Tafsir muqarin adalah satu bentuk metode tafsir yang cakupannya berkisar pada: membandingkan antara ayat dengan ayat lainnya; membandingkan ayat Alquran dengan hadis; dan membandingkan pendapat mufassir dengan mufassir lainnya. Adapun tujuan penafsiran muqarin ini untuk membuktikan bahwa ayat Alquran satu dengan ayat lainnya; antara Alquran dengan hadis tidak saling bertentangan. Metode mawdhu’iy adalah menafsirkan Alquran secara sistematis.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan ini disebabkan oleh karena metode tafsir adalah hasil ijtihad yang manusia yang sudah pasti tak lepas dari kekurangan dan kelebihan. Misalnya, kelebihan dari tafsir muqaran antara lain, memberikan wawasan relative luas; membuka diri untuk selalu bersikap toleran; dapat mengetahui berbagai penafsiran dan membuat mufassir lebih berhati-hati. Sedangkan kekurangan dari metode muqaran adalah kurang cocok untuk pemula, kurang pas untuk memecahkan masalah kontemporer dan menimbulkan kesan pengulangan pendapat para mufassir.
Jelasnya, setiap metode ini amat penting dalam rangka mengembangkan pemikiran tafsir, yang rasional dan objektif, sehingga mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif berkenaan dengan latar belakang lahirnya suatu penafsiran dan sekaligus dapat dijadikan perbandingan dan pelajaran dalam mengembangkan penafsiran Alquran pada masa-masa yang akan datang.
Tradisi penulisan tafsir Alquran, khususnya di Indonesia dasawarsa 1990-an telah melahirkan pelbagai wacana yang beragam. Pada aspek teknis penulisan tafsir, mucul pertama,  sistematika penyajian tafsir runtut dan tematik. Khusus model penyajian tematik, tampak digemari sebagian besar penulis tafsir di Indonesia dengan banyaknya karya tafsir yang memakai metode ini.
Kedua, gaya bahasa penulisan tafsir, seperti gaya bahasa kolom, reportase, ilmiah dan popular. Selain gaya bahasa ilmiah, secara umum seluruh gaya bahasa penulisan tafsir muncul dalam karya tafsir yang awalnya dari ceramah pada suatu jamaah atau tulisan-tulisan di media massa (koran maupun majalah).
Ketiga, bentuk penulisan tafsir yang memunculkan bentuk ilmiah dengan model penyebutan sumber-sumber rujukan, seperti catatan kaki maupun catatan perut, dan bentuk penulisan non-ilmiah. Secara umum, bentuk penulisan ilmiah dipakai oleh karya tafsir yang muncul dari tugas akademik.

Comments

BERITA TERBARU !!

Popular posts from this blog

BIL MA'TSUR ( TAFSIR AYAT DENGAN AYAT )

CARA MELAKUKAN TAKHRIJ HADIS

download TAFSIR AL-NASAFIY

cara atau Kaedah al-Jarh Wa al-Ta’dil Serta Aplikasinya

HADIS TARBAWIY DAN AKHLAK (BERKURANGNYA IMAN KARENA MAKSIAT)

kaedah 'ATAF - AL-'ATFU DALAM AL-QUR'AN

cara TAMBAHAN - kaedah ZIYADAH DALAM AL-QUR'AN

KAEDAH 'AM DAN KHAS

cara melakukan MUNASABAH AYAT

KRITERIA KEPALA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HADIS